Jamur bisa menjadi ancaman di dalam rumah karena kemampuannya menghancurkan permukaan apa saja yang ditumbuhinya. Belum lagi baunya yang mengganggu. Sporanya beterbangan di udara dan berisiko terhirup dan memicu reaksi alergi, sesak napas, dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Kadar kelembaban didalam substrate kayu yang terlalu tinggi selain dapat menyebabkan pergerakan kayu yang tidak setabil, juga dapat menyebabkan serangan jamur kayu yang akhirnya dapat menurunkan nilai ekonomis kayu. Untuk itu perlu dilakukan proses pengeringan kayu yang cepat dan tepat untuk mencegah serangan jamur kayu.
3 faktor utama pertumbuhan jamur secara umum antara lain:
- kadar air atau kelembaban media, dalam hal ini adalah kadar MC kayu (%)
- kondisi suhu dan kelembaban udara lingkungan.
- keberadaan spora atau benih jamur.
Bahan anti jamur umumnya merupakan bahan active yang bekerja menghambat pertumbuhan spora dengan system racun contact. artinya, bahan active tersebut akan efektif bekerja menghambat pertumbuhan spora jika terjadi pertemuan langsung antara spora dan bahan active tersebut.
Pada kondisi normal, spora bercampur debu beterbangan memenuhi udara bebas disekitar kita. spora diudara bebas ini mustahil kita sterilkan, namun kita menempatkan bahan kimia anti jamur yang mengandung bahan aktif yang tepat untuk menghambat aktivitas pertumbuhan jamur pada media kayu. tetapi, kondisi lingkungan udara terlalu lembab akan diserap oleh kayu yang bersifat hygroscopic yang apada akhirnya akan meningkatkan kelembaban (MC) kayu.
meskipun substrate kayu telah mengandung bahan kimia anti jamur, namun jika kondisi MC kayu telalu tinggi dalam jangka waktu cukup lama maka daya hambat bahan kimia anti jamur lambat laun akan melemah sehingga spora jamur dapat saja tumbuh subur pada media kayu lembab tersebut. untuk itu perlu upaya untuk menjaga agar kayu mencapai tingkat kekeringan optimal dan stabil.